ATSAR NAMUDZAJ JIGSAW BI MUSA’ADAH LU’BAH AL-ALGHAZ ‘ALA DAWAFI’ WA NATAIJ TA’LLUM AL-TALAMIDZ FI MAADDAH AL-SHARF BI AL-MADRASAH AL-MUTAWASSITHAH AL-SALAFIYYAH AL-SYAFI’IYYAH TEBUIRENG JOMBANG
DOI:
https://doi.org/10.30762/asa.v2i1.1127Keywords:
Hasil Pengetahuan, Motivasi, Permainan Teka-teki, Model JigsawAbstract
Kepedulian pakar ilmu pendidikan telah meningkat dalam merevisi kegiatan pembelajaran dan kita tahu keinginan mereka untuk mengubah teori pembelajaran dari teori perilaku behavior menjadi teori struktural. Model ta'lim menjadi model ta'allum yaitu perubahan model yang semula dipusatkan pada guru menjadi model yang dipusatkan pada siswa, guru ingin membentuk siswa yang aktif, kreatif, dan inovatif. Untuk merealisasikan hal tersebut kita dapat menggunakan model jigsaw. Dalam model jigsaw, siswa akan bekerja dalam team yang terdiri dari team asli dan team ahli. Peneliti memberikan permaianan teka-teki kepada team asli untuk membiasakan siswa bekerja sama dengan teman yang lain dan menghilangkan rasa ragu diantara mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model jigsaw melalui permainan teka-teki pada pelajaran shorof, untuk meneliti pengaruh model jigsaw melalui permainan teka-teki terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pelajaran shorof. Menggunakan pendekatan eksperimental dengan melaksanakan uji coba. Penelitian ini dilaksanakan di MTS salafiyah as syafi'iyah Tebu Ireng Jombang. Adapun objek penelitian merupakan siswa dari dua kelas yang memeliki kemampuan berbeda. Untuk mengukur hasil nilai siswa peneliti menggunakan ujian kesatu(sebelum) dan ujian kedua(sesudah). Untuk mengukur motivasi siswa peneliti menggunakan kuis tertutup dengan jumlah item 40 pertanyaan. Untuk analisis motivasi dan hasil belajar siswa peneliti menggunakan uji T. dan kami menemukan potensi dari analisa hasil kuis 0,000. Dan karena potensi 05,0 < 0,000 maka dari itu H0 tidak dapat diterima. Mungkin dapat kita simpulkan bahwa terdapat perbedaan besar antara motivasi belajar pada variabel kontrol dan variabel uji. Adapun hasil uji yang tidak diterima(H0) yang diungkapkan : "Tidak ada pengaruh model pembelajaran jigsaw melalui permainan teka-teki terhadap motivasi belajar pada pelajaran shorof", yaitu tidak dapat diterima. Maka dari itu, kita dapat ambil kesimpulan bahwa "terdapat pengaruh model pembelajaran jigsaw melalui permainan teka-teki terhadap motivasi belajar siswa dalam pelajaran shorof". Dan kita menemukan potensi dari analisis hasil belajar siswa 0,000 Dan karena potensi 05,0 < 0,000 maka H0 tidak dapat diterima. Mungkin dapat kita simpulkan bahwa terdapat perbedaan besar antara motivasi belajar pada variabel kontrol dan variabel uji. Adapun hasil uji yang tidak diterima(H0) yang diungkapkan : "Tidak ada pengaruh model pembelajaran jigsaw melalui permainan teka-teki terhadap motivasi belajar pada pelajaran shorof", yaitu tidak dapat diterima. Maka dari itu, kita dapat ambil kesimpulan bahwa "terdapat pengaruh model pembelajaran jigsaw melalui permainan teka-teki terhadap motivasi belajar siswa dalam pelajaran shorof".
Downloads
References
Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Dimyati & Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Eggen, Paul & Don Kauchak. 2016. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: Indeks
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ibrahim, M. Rachmadiarti, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA University Press.
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisasi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Nurhadi. 2003. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Depdiknas.
Punaji setyosari dan Widijoto H. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Malang: UM Pres
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 Mazidatulfaizah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.