PROBLEMATIKA PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA TUNAWICARA DI SEKOLAH DASAR INKLUSI

Authors

  • Husnul Khotimah Institut Agama Islam Negeri Kediri

DOI:

https://doi.org/10.30762/ed.v3i1.1016

Keywords:

problematika, pembelajaran pendidikan agama islam, anak tunawicara, problematic, Islamic learning, speech impaired

Abstract

Abstract: This study aims to determine the problems that arise in the learning process of Islamic Education for speech impaired children at the Inclusion School. The school that is identic with education for all, has different characteristic students, both physical and mental. This research is a qualitative descriptive study with a case study approach. The research subject were speech impaired student, class teacher, religious teacher, special assistant teacher, and parents of student. The result of this study is there are many problems that arises in the proccess of Islamic Education learning for speech impaired children at the Inclusion school, includes (1) the difficulty of modifying existing curriculum for normal student dan student with special needs; (2) the lack of educators who have spaecial competencies such as religious teacher who are able to master sign language; (3) lack of school facilities and infrastucture that support learning proccess, especially for people with disabilities, likes a therapy device or phisycal aids for limbs that have deficiencies; (4) lack of ability to cooperate with other educational services, both normal and nonformal education service and (5) lack of time allocation given in understanding material due to differences in student’s abilities. The school has sought solution to minimize the problems, such as: (1) recruiting a number of competent educators; (2) collaborating with other parties such as providing an internship for psycology students from one of the state universities in Kediri; (3) holding activities outside the school that are useful for training the mental endurance of childrenwith special needs being more confident in other environment.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika yang muncul dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Tunawicara di Sekolah Inklusi. Hal ini diawali dengan pemaparan pelaksanaan proses pembelajaran dan menemukan problematika, serta diakhiri dengan solusi yang sudah dilakukan pihak sekolah dan solusi yang ditawarkan oleh peneliti. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah siswa tunawicara, guru kelas, guru agama, guru pendamping khusus, dan orang tua siswa. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah problematika yang muncul adalah Kurangnya tenaga pendidik yang memiliki keahlian khusus dalam menangani siswa tunawicara, kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran, khususnya bagi penderita tunawicara, kurangnya alokasi waktu yang diberikan untuk memberikan pembelajaran bagi siswa tunawicara, dan kurangnya dukungan dari orang tua siswa. Sedangkan solusi yang sudah dilakukan oleh pihak sekolah untuk meminimalisir problematika diatas adalah: Menambah tenaga pendidik yang memiliki kompetensi di bidang Pendidikan Luar Biasa, mengajukan proposal kepada pihak yang berkepentingan agar memberikan bantuan dana untuk memenuhi sarana prasarana yang mendukung proses belajar mengajar, mengkaji ulang kurikulum yang telah berjalan saat ini dan menjalin kerjasama yang intens dengan wali murid.

References

Azwar, S. (2002). Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, B. (2010). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

CNN, T. (2018, October). Mendikbud Ingatkan Sekolah Tak Lagi Rekrut Guru Honorrer. CNN Indonesia, p. 1. Retrieved from https://www.cnnindonesia.com/ nasional/20181012203758-20-338104/ mendikbud-ingatkan-sekolah-tak-lagi rekrut-guru-honorer

Danoebroto, S. W. (2015). Teori Belajar Konstruktivis Piaget dan Vygotsky. Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education, 2(3), 1–8.

Fahmi, A. (2016). Intensitas Pertemuan Pembelajaran. Journal Paedagogy, 3(1), 32–36.

Kurnia, T. A., Titin, I., & Kusuma, P. (2015). Pengaruh Pemakaian Lip Bumper Terhadap Aktivitas Otot Bibir Pada Anak Tuna Wicara Usia 7 – 15 TAHUN ( Kajian di SLB Negeri I Bantul Selama 4 Minggu ), 6(4), 373–377.

Mulyasa, E. (2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kemandirian Guru Dan Kepala Sekolah,. Jakarta: Bumi Aksara.

Nolvy Ruata, D. (2014). Intensitas Komunikasi Pembelajaran dalam Mengukur Keberhasilan Program Pendidikan Paket B di Desa-desa Pesisir Kecamatan Belang. Jurnal Komunikasi KAREBA, 3(1), 51–57.

Rohmawati, A. (2015). Usia Taman Kanak kanak. Pendidikan Usia Dini, 9(1), 15–32.

Salim, A. (2018). Pengembangan Model Modifikasi Kurikulum Sekolah Inklusif Berbasis Kebutuhan Individu Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 16(7), 21. https://doi.org/10.24832/jpnk. v16i7.504

Santoso, H. (2012). Cara Memahami dan Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Gosyin Publishing.

Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujiono, Y. N. (2005). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Tarmasyah. (2007). Inklusi: Pendidikan untuk Semua. Jakarta: Depdiknas.

Zubaidah, N. (2018, September). Pengadaan Guru DiLarang. OKE Zone. Retrieved from https://news.okezone.com/ read/2018/09/24/65/1954678/ mendikbud-pengadaan-guru-honorer dilarang?page=

Downloads

Published

2019-01-01

How to Cite

Khotimah, H. . (2019). PROBLEMATIKA PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA TUNAWICARA DI SEKOLAH DASAR INKLUSI. Edudeena : Journal of Islamic Religious Education, 3(1), 1–16. https://doi.org/10.30762/ed.v3i1.1016

Issue

Section

Articles