SPIRITUALISASI HUMAN BEING DALAM PENDIDIKAN ISLAM
DOI:
https://doi.org/10.30762/ed.v3i2.1741Keywords:
spiritualization, Islamic education, spiritualisasi, pendidikan IslamAbstract
Abstract: The dichotomy of science really has a role in bringing the dualism of education. The impact of the dualism in education is that general education institutions deepen in mastering modern science and lack of religious values. On the other hand, the religion education deepens the religious knowledge and lags behind the development of modern science. The demarcation separation between general education and religious education makes the stratification between two educations eventually, in which the position of islamic education is onsidered lower. The dichotomy of science must be stopped immediately so this community does not continue to fall into deterioration. The solution to overcome the dichotomy of science can be done through the Islamization of science and the spiritualization of human being. This article is written qualitatively based on library research by using primary source and some relevant secondary sources. Through descriptive-analytical methods, the writer tries to elaborate the material related to the dichotomy of science, the islamization of science and the spiritualization of human beings in Islamic Education to realize non-dichotomic Islamic education.
Abstrak: Dikotomi ilmu sangat berperan dalam memunculkan dualisme pendidikan. Dampak dari dualisme pendidikan adalah lembaga pendidikan umum lebih memperdalam penguasaan ilmu pengetahuan modern dan kering akan nilai-nilai agama. Di sisi lain, pendidikan agama lebih memperdalam pengetahuan agama dan tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan modern. Pemisahan secara demarkatis antara pendidikan umum dan pendidikan agama pada akhirnya melahirkan stratifikasi antar dua pendidikan tersebut, di mana posisi pendidikan Islam dianggap lebih rendah. Dikotomi ilmu dalam pendidikan Islam harus segera dihentikan agar umat ini tidak terus menerus terjerembab dalam keterpurukan. Solusi untuk mengatasi dikotomi ilmu dapat dilakukan melalui islamisasi sains dan spiritualisasi human being. Artikel ini ditulis secara kualitatif berbasis library research dengan menggunakan sumber primer dan beberapa sumber sekunder yang relevan. Melalui metode deskriptif-analitis, penulis berupaya
untuk mengelaborasi materi terkait dikotomi ilmu, islamisasi sains, dan spiritualisasi human being dalam Pendidikan Islam untuk mewujudkan pendidikan Islam yang nondikotomik.
Downloads
References
Al-Attas, S. M. N. (1993). Islam and Secularism. Kuala Lumpur: ISTAC.
Al-Faruqi, I. R. (2003). Islamisasi Pengetahuan. Bandung: Pustaka.
Arifin, S., & Dkk. (1996). Spiritualitas Islam dan Peradaban Masa Depan. Yogyakarta: SIPRESS.
Armas, A. (2009, March 12). Sang Ilmuwan dan Gagasannya. Republika.
Assegaf, A. R. (2019). Ilmu Pendidikan Islam Madzhab Multidisipliner. Depok: Raja Grafindo Persada.
Azra, A. (2002). Historiografi Islam Kontemporer: Wacana, Aktualitas, dan Aktor Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Baiquni, A. (1995). Alquran, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta: Dana Bhakti Waqaf.
Esha, M. I. (2006). Intelektualisme Islam, Melacak Akar-Akar Integrasi Ilmu dan Agama. Malang: Lembaga Kajian Alquran dan Sains.
Frasandy, R. N. (2017). Pembelajaran Tematik Integratif (Model Integrasi
Mata Pelajaran Umum Sd/Mi Dengan Nilai Agama). Elementary, 5(2), 303-355.
Handrianto, B. (2010). Islamisasi Sains Sebuah Upaya Mengislamkan Sains Barat Modern. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Hidayat, K. (2013). Psikologi Kebahagiaan. Jakarta: Noura Books.
Kartanegara, M. (2009). Islamization of Knowledge in Indonesia. Retrieved October 21, 2018, from www.iepistemology. net website: www.iepistemology.net
Laila. (2016). Dikotomi Keilmuan Dalam Islam Abad Pertengahan Telaah Pemikiran Al-Ghazali dan Al-Zarnuji. Dinamika Penelitian, 1(1), 397-398.
Ma'arif, S. (2007). Revitalisasi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mas'ud, A. (2002). Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik:Humanisme Religius Sebagai Paradigma Pendidikan Islam. Yogyakarta: Gama Media.
Muliawan, J. U. (2005). Pendidikan Islam Integratif, Upaya Mengintegrasikan Kembali Dikotomi Ilmu dan Pendidikan Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mustaqim, M. (2015). Pengilmuan Islam dan Problem Dikotomi Pendidikan. Jurnal Penelitian, 9(2), 255-274.
Nakosteen, M. (1964). History of Islamic Origins of Western Education. Colorado.
Novitasari, Y. (2017). Kompetensi Spiritualitas Mahasiswa. JOMSIGN: Journal Of Multicultural Studies In Guidance And Counseling, 1(1), 45-70.
Rosnani, H. (2005). Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer: Sejarah, Perkembangan, dan Arah Tujuan. Islamia, (6).
Sabra, A. E. (1987). The Appropriation and Subsequent Naturalization of Greek Science in Medieval Islam: A Preliminary
Statement. Jurnal History of Science, 1(1), 223.
Salafudin. (2013). Islamisasi Ilmu Pengetahuan. Forum Tarbiyah, 11(2), 194-216.
Samrin. (2013). Dikotomi Ilmu dan Dualisme Pendidikan. Al-Ta'dib, 6(1), 189-198. 134 Vol. 3 No. 2 Juli 2019 | 123-134
Shihab, Q. (1992). Membumikan Al Qur'an, Fungsi dan PeranWahyu dalam Kehidupan. Bandung: Mizan.
Suriasumantri, J. S. (2007). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Thoha, A. M. (2005). Pluralisme Agama Versus Agama-Agama. Workshop Islamic Worldview.
Tobroni. (2008). Pendidikan Islam Paradigma Teologis, Filosofis, dan Spiritualitas. Malang:UMM Press.
Tobroni. (2010). Cendekiaan Muslim dan Penemuan-Penemuan Paling Brilliant dari Dunia Islam. Yogyakarta: Titin.
Tobroni. (2012). Relasi Kemanusiaan dalam Keberagamaan (Mengembangkan Etika Sosial melalui Pendidikan). Bandung: Karya Putra Darwati.
Tobroni, & Arifin, S. (1994). Islam Pluralisme Budaya dan Politik. Yogyakarta: SIPRESS.
Whatt, W. M. (1997). Islam dan Peradaban Dunia, Pengaruh Islam atas Eropa Abad Pertengahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Zuhdiyah. (2016). Islamisasi Ilmu Ismail Raji al-Faruqi. Tadrib, 2(2), 1-20.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.