Optimalisasi Kompetensi Pedagogis Guru dalam Pendampingan Masa Aqil Baligh

Authors

  • Umil Mukminin Institut Agama Islam Negeri Kediri
  • Sheila Fakhria Institut Agama Islam Negeri Kediri
  • Husnul Khotimah Institut Agama Islam Negeri Kediri

DOI:

https://doi.org/10.30762/ed.v7i2.2093

Keywords:

Fiqh, Aqil baligh, pedagogical competence

Abstract

Abstract: Aqil baligh is a thing that indicates the relationship between the maturity of the mind (aqil) with the physical maturity (baligh) of the individual. Currently, there are many phenomena where teenagers who have reached puberty but do not understand the obligations they are responsible for. With the teacher in accompanying students, those who enter puberty can get an understanding of the changes in themselves. The objectives of this study are: (1) Describe the role teachers in mentoring students during puberty in MTsN 8 Kediri, (2) Analyzing supporting and inhibiting factors in mentoring students during puberty in MTsN 8 Kediri. This research uses a type of qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques with observation, in-depth interviews, and documentation. The process of checking data uses triangulation techniques, and source triangulation. Based on the results of this study, it was found: (1) Teachers can optimize their pedagogical competencies in assisting students during puberty, namely; Teachers carry out their role as educators and instructors as guides, as examples, and as facilitators and learning resources for students (2) The supporting factors of student assistance are teacher awareness of the importance of mentoring, cooperation between Fiqh teachers and religious teams, as well as adequate infrastructure and facilities. While the inhibiting factors are limited time for mentoring, as well as the environment and association.

Abstrak: Aqil baligh merupakan hal yang menandakan terkaitnya kedewasaan akal (aqil) dengan kedewasaan fisik (baligh) individu. Saat ini banyak fenomena dimana para remaja yang telah baligh tetapi belum paham mengenai kewajiban yang menjadi tanggungjawabnya. Dengan adanya guru dalam mendampingi peserta didik, maka mereka yang memasuki aqil baligh bisa mendapatkan pemahaman tentang perubahan dalam dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran guru dalam mendampingi peserta didik masa aqil baligh di MTsN 8 Kediri beserta faktor pendukung dan penghambat dalam proses pendampingan tersebut. penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses pengecekan data menggunakan triangulasi teknik, dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menyebutkan bahwa: (1) guru bisa mengoptimalkan kompetensi paedagogis yang dimilikinya dalam pendampingan peserta didik masa aqil baligh yaitu; guru menjalankan perannya sebagai pendidik dan pengajar, sebagai pembimbing, sebagai teladan, serta sebagai fasilitator dan sumber belajar bagi peserta didik (2) Faktor pendukung dari pendampingan peserta didik yaitu kesadaran guru mengenai pentingnya pendampingan, adanya kerja sama antara guru dan tim keagamaan, serta sarana prasarana dan fasilitas yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu terbatasnya waktu pendampingan, serta lingkungan dan pergaulan.

References

Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. CV. syakir Media Press.

Al-Hikmah. (2014). Al-Qur’an dan Terjemahnya. CV. Penerbit Diponegoro.

Amirullah, Tafsir, A., Husaini, A., & Mujahidin, E. (2019). Makna Budaya Ilmu dalam Literatur Islam. Edukasi Islami :Jurnal Pendidikan Islam, 08(02), 281.

Ananda, R., & Abdillah. (2018). Pembelajaran Terpadu (Karakteristik, Landasan, Fungsi, Prinsip Dan Model). Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Ansori, Y. Z. (2020). Pembinaan Karakter Siswa melalui Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 6(1), 182. https://doi.org/10.31949/educatio.v6i1.308

Ardiansyah. (2019). Pelaksanaan Shalat Fardhu Bagi Remaja (Studi Kasus Melaksanakan Sholat di RT 11 Dusun Mukti Makmur Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma).

Arfandi, & Samsudin, M. A. (2021). Peran Guru Profesional sebagai Fasilitator dan Komunikator dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Edupedia : Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam, 5(2), 128–129. https://doi.org/10.35316/edupedia.v5i2.1200

Damayanti, N. (2019). Pentingnya Kerjasama bagi Peningkatan Mutu Pendidikan. Pendidikan, 1(2), 1–7. https://osf.io/a6vxe/download

Dewanti, R., & Fajriwati, A. (2020). Metode Demonstrasi dalam Peningkatan Pembelajaran Fiqih. Jurnal Pilar : Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 11(1), 95.

Farih, M. N. (2020). Peran Guru sebagai Fasilitator dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Sejarah Di SMA Negeri I Kajen Kabupaten Pekalongan.

Fatmawati, N., Mappincara, A., & Habibah, S. (2019). Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan. PEMBELAJAR:Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran, 3(2), 119. https://doi.org/10.26858/pembelajar.v3i2.9799

Hidayat, S. (2013). Pengaruh Kerjasama Orang Tua dan Guru terhadap Disiplin Peserta Didik Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kecamatan Jagakarsa - Jakarta Selatan. Jurnal Ilmiah WIDYA, 1(2), 94–95.

Khotimah, H., & Suci, D. N. (2022). Special Competence for Preschool Teacher in 5.0 Era. Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 13(2).

Laily, F., & Sugiana, A. (2020). Kesadaran Beribadah Shalat Dzuhur Siswa Kelas X IPS dan Upaya Meningkatkannya di SMA Muhammadiyah 1 Palembang Pendidikan merupakan suatu siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian dirinya yang memungkinnya. Journal of Islamic Education Research, 1(02), 57.

Mujiati, U., & Triyanto, A. (2017). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Keberagamaan Siswa di Sma Muhammadiyah 1 Kota Magelang. Jurnal Tarbiyatuna, Volume 8(1), 72–73. https://journal.unimma.ac.id/index.php/tarbiyatuna/article/view/1761

Muslimin, E., Julaeha, S., & Suhartini, A. (2021). Konsep dan Metode Uswatun Hasanah dalam Perkembangan Pengelolaan Pendidikan Islam di Indonesia. Muntazam:Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 02(1), 80–81.

Purwaningsih, R., & Izzah, L. (2017). Peran Guru dalam Pembiasaan Sholat Berjamaah. LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan), 8(1), 8–9. https://doi.org/10.21927/literasi.2017.8(1).1-10

Rochmah, E. Y. (2016). Mengembangkan Karakter Tanggungjawab pada Pembelajar. Al Murabbi, 3(1), 36–37.

Rusmiati, R. (2021). Teori-teori Pendidikan.

Samsu. (2017). Metode Penelitian: (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development). In The Lancet (Vol. 160, Nomor 4126). Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan (Pusaka). https://doi.org/10.1016/S0140-6736(01)42777-2

Sidiq, U., & Choiri, M. M. (2019). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan. CV. Nata Karya. http://repository.iainponorogo.ac.id/484/1/METODE PENELITIAN KUALITATIF DI BIDANG PENDIDIKAN.pdf

Siti Maemunawati, & Alif, M. (2020). Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media Pembelajaran: Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19. Penerbit 3M Media Karya Serang.

Sopian, A. (2016). Tugas, Peran, dan Fungsi Guru Dalam Pendidikan. Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 1(1), 90–97. https://doi.org/10.48094/raudhah.v1i1.10

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabeta.

Tirtoni, F. (2018). Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar Umsida Press. UMSIDA Press.

Yestiani, D. K., & Zahwa, N. (2020). Peran Guru dalam Pembelajaran pada Siswa Sekolah Dasar. Fondatia: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1), 42. https://doi.org/10.36088/fondatia.v4i1.515

Published

2023-12-23

How to Cite

Mukminin, U., Fakhria, S. ., & Khotimah, H. . (2023). Optimalisasi Kompetensi Pedagogis Guru dalam Pendampingan Masa Aqil Baligh. Edudeena : Journal of Islamic Religious Education, 7(2). https://doi.org/10.30762/ed.v7i2.2093

Issue

Section

Articles