Strategi Kepala Sekolah Sebagai Pelatih Di SMA Negeri 1 Srengat Blitar
DOI:
https://doi.org/10.30762/joiem.v1i2.2199Keywords:
strategi kepala sekolah, pelatih, lembaga pendidikanAbstract
Pendidikan yang berkualitas amat membutuhkan kepemimpinan yang efektif. Kepala sekolah yang efektif salah satunya memiliki karakteristik mampu dalam memberikan coaching kepada seluruh sumber daya manusia di lembaga pendidikannya. Strategi sebagai coach (pelatih) mutlak diperlukan untuk lembaga pendidikan saat ini karena tantangan perubahan semakin besar. Kepala SMA Negeri 1 Srengat adalah salah satu pemimpin yang menjalankan perannya sebagai pelatih dengan menerapkan prinsip-prinsip coaching ke dalam beberapa strategi, yaitu: pertama, strategi kepala sekolah sebagai pelatih dalam membangun hubungan kemitraan dilakukan melalui pendekatan humanis, yakni dengan menjalin hubungan kemitraan yang harmonis dengan anggota dan melaksanakan 6 S (senyum, sapa, salam, sopan, santun dan salim). Kedua, strategi kepala sekolah sebagai pelatih dalam mengembangkan proses berpikir kreatif dilakukan dengan memancing berpikir kreatif melalui pertanyaan-pertanyaan eksploratif dan memberi contoh. Ketiga, strategi kepala sekolah sebagai pelatih dalam mengembangkan potensi dilakukan dengan pemberian pelatihan (workshop dan metode superleader), pemberdayaan potensi secara optimal, dan pembiasaan perbuatan yang tidak biasa. Keempat, strategi kepala sekolah sebagai pelatih dalam membangkitkan kesadaran dilakukan dengan memberikan motivasi.
Downloads
References
Arikunto, Suharsimi. 1990. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Tegnologi dan Kejuruan. Jakarta: Rajawali Pres.
Arsendatama, Al-Falaq PCC. 2016. Melampaui Batas Leadership dengan Coaching Panduan Pemimpin Era Milenium. Jakarta : PT. Alkemis Diksi Tee.
As-Suwaidan, Thariq M. Faishal Umar Basyarahil. 2005. Melahirkan Pemimpin Masa Depan. Jakarta: Gema Insan.
Bogdan and Taylor. 1982. Introduction to Qualitatif Research Methods, Aphenomenological Approach to The Social Sciences. New York : Jhon Wiley & Sons.
Brown, K. dan Anfara, V. Paving the Way: Visionary Leadership in Action at the Middle Level. National Association of Secondary School Principals Bulletin. Vol. 87, No. 16, hlm. 6.
Crow, L. & Crow, A. 1984. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Nurcahaya.
Danim, Sudarwan. 2010. Kepemimpinan Pendidikan (Kepemimpinan Jenius. IQ+EQ, Etika, Perilaku Motivasional dan Mitos), Bandung : Alfabeta CV.
Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang, Buku Petunjuk Lokakarya Metodologi Penelitian Kualitatif Tahun 2004, Rancangan Penelitian Kualitatif, tahun 2004.
Detiknews, Kepemimpinan Buruk, 63 Kepala Sekolah SD Purwakarta Diberhentikan, Selasa, 01 Maret 2016. Diakses di https://m.detik.com. Pada tanggal 25 Agustus 2019.
Dwiyanto, Agus. 2013. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 13 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV, LAN (Jakarta /12:29), 29.
Efendi, Nur. 2015. Islamic Educational Leadership. Yogyakarta: Parama Publishing.
Gea, Antonius Atosokhi, dkk. 2002. Relasi Dengan Diri Sendiri, Jakarta : Elek Media Komputindo.
Goetsch, David L. dan Davis, Stanley B. 2002. Manajemen Mutu Total, alih Bahasa Benjamin Molan. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Gomez, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Andi Offset.
Glueck, William F. dan Jauch, Lawrence R. 1989. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Jakrata: Erlangga.
Gultom, Syawal. Ketua Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud, Kompetensi Kepala Sekolah Masih Rendah, Kompas.com. 24 Juli 2012. Diakses di https://edukasi.kompas.com pada tanggal 28 Agustus 2019.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Nurul hidayah, Mohammad ja’far as-shodiq
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.